Rabu, 18 Januari 2012

The Tomb of Ming....Mutianyu Great Wall


Tomb of Ming berlokasi di daerah Changping di kaki Gunung Yan sekitar 50 km di utara Beijing, merupakan area pemakaman para Kaisar Dinasti Ming (1368-1644 M) dengan luas lebih dari 120 kilometer persegi. Di komplek itu dimakamkan para kaisar, 13 kaisar, permaisuri dan selir, 7 makam,  dan 1 makam orang kasim.

Area ini pertama kali dipilih oleh Kaisar Yongle (1402-1424 M), yang merupakan kaisar ketiga dari Dinasti Ming. Kaisar Yongle ini juga yang memindahkan ibukota Cina dari Nanjing ke Beijing dan membangun Istana Kerajaan ( The Forbidden City ) pada tahun 1420. Setelah pembangunan The Forbidden City ini Kaisar Yongle memilih area pemakamannya yang selanjutnya dipakai oleh para kaisar berikutnya. Dua kaisar Dinasti Ming sebelumnya dimakamkan di daerah Nanjing yang waktu itu menjadi ibukota Cina. Kaisar terakhir yang dimakamkan di komplek ini (Tombs of Ming) adalah Kaisar Chong zen yang wafat karena bunuh diri pada bulan April 1644. Komplek Tombs of Ming ini sudah terdaftar di Unesco sebagai salah satu warisan budaya dunia pada bulan Agustus 2003.

The Spirit Way


Part of the spirit way


The great red gate

Mutianyu Great Wall, salah satu bagian atau section dari The Great Wall, Tembok Besar Cina, berlokasi di daerah Huairou 60 km sebelah utara Beijing. Mutianyu Great Wall berada di punggung bukit yang menghubungkan Juyongguan Pass, Badaling, Jiankou dan Huanghua di barat dan Jinshanling, Simetai dan Gubeiko di timur dengan panjang 2.2 km. Posisi Mutianyu Great Wall ini sangat baik dan disiapkan untuk menjaga wilayah ibukota dan makam kaisar dari serangan musuh dari sisi utara.

Mutianyu Great Wall mempunyai struktur yang unik yang membuatnya sulit untuk diserang dan dirusak, dengan ketinggian tembok berkisar 7-8 m dengan lebar 3.5 - 4.5 m kebanyakan terbuat dari batuan granit, dengan pelindung bagian dalam dan luar di kedua sisi tembok. Terdapat 22 buah menara pandang di sepanjang tembok dengan interval setiap 100 meter, yang memungkinkan pengunjung menikmati pemandangan kedua sisi tembok dengan nyaman. Menara pandang ini sebetulnya adalah untuk keperluan militer pada saat itu. Menjelajahi Mutianyu Great Wall ini memerlukan waktu sekitar 2 jam dengan kontur tembok yang berliku naik turun mengikuti kontur bukit dengan beberapa diantaranya memiliki tingkat kecuraman yang tinggi. Harus hati-hati, punya stamina bagus dan nyali tinggi.



Menuju Mutianyu Great Wall


Titik awal Mutianyu Great Wall

Pertama kali dibangun pada pertengahan abad ke 6 pada masa Dinasti Qi (550-577 M), kemudian berlanjut sampai pada masa Dinasti Ming dibawah supervisi Jenderal Xu Da. Secara resmi Dinasti Ming membuka pintu gerbang Mutianyu Great Wall ini pada tahun 1404 yang merupakan simbol penting proteksi dan pertahanan terhadap serangan dari sisi utara. Pada tahun 1568 dilakukan rekonstruksi terhadap Great Wall termasuk di Mutianyu. Renovasi terbesar terhadap Mutianyu Great Wall dilakukan pada yahun 1982 - 1986 dibawah pemerintah Cina dengan tujuan lebih kepada keperluan wisata.

Untuk memulai penjelajahan Mutianyu Great Wall, dari area parkir kita bisa menuju titik awal menggunakan kereta gantung yang diteruskan dengan Toboggan ketika turun. Dua moda ini sangat populer dan sangat membantu pengunjung karena lokasi titik awal yang sangat tinggi. Khusus Toboggan moda ini sangat unik karena tidak memakai power daya untuk menggerakkannya, cukup dengan beban dan memanfaatkan kontur bukit yang berupa turunan, pemakaian rem justru yang dominan jika memakai Toboggan.

Mutianyu #1


Istirahat di Watchtower


Great Great Wall


Very Great Wall


Beautiful background


Fiuuh...can't smile


Smile...always


Great Toboggan


Toboggan Track


Longmen Grottoes...


Longmen Grottoes atau Longmen Caves adalah salah satu peninggalan kehebatan seni nenek moyang bangsa China yang dirupakan dalam bentuk ribuan patung Budha dan pengikutnya yang diukir di sepanjang bukit batu di sisi sungai Yi. Longmen Grottoes  berada 12 km di sebelah selatan Kota Luoyang Propinsi Henan Cina. Berlokasi di antara G. Xiang dan G. Longmen berhadapan langsung dengan Sungai Yi (Yihe River). Longmen Grottoes ini merupakan salah satu dari 3 komplek patung dan ukiran Budha di Cina. Dari sisi lokasi geografisnya ukiran patung Budha dan ajaran Budha di Longmen Grottoes adalah salah satu yang terindah disamping lokasi lainnya yaitu Dunhuang Grotto di Dunhuan, Propinsi Gansu di barat laut China dan Yungang Grotto di Propinsi Shaanxi.

Di sepanjang bukit batu di kedua sisi Sungai Yi dengan panjang sekitar 1 km terdapat lebih kurang 1,400 gua, 100,000 patung, dengan tinggi patung mualai dari 25 mm sampai Patung Budha yang tertinggi berukuran 17 m. Terdapat juga lebih kurang 2500 stella dan 60 pagoda.

Gua-gua dan patung di kompleks ini dibangun pada masa Dinasti Wei (386-534M) sekitar tahun 493 M pada masa pemerintahan Kaisar Xiaowen dan diteruskan oleh 6 dinasti berikutnya termasuk Dinasti Tang (618-907 M) dan Dinasti Song selama kurang lebih 400 tahun. Fase pertama dibangun pada masa Dinasti Wei sampai tahun 534 M, fase kedua dibangun pada masa Dinasti Sui (581-618 M) pada awal-awal Dinasti Tang (618-907 M). Fase ketiga dikerjakan pada masa Dinasti Tang sedangkan fase terakhir dibangun pada masa akhir Dinasti Tang dan awal Dinasti Song. Pada tanggal 30 Nopember 2000 Unesco menetapkan Longmen Grottoes menjadi warisan budaya dunia.

Area Sebelum Gerbang Longmen Grottoes


Pintu Gerbang Longmen Grottoes



Background pintu gerbang dan jembatan Sungai Yi

Pada masa pemerintahan dua dinasti di Cina yaitu Dinasti Ming ( 1368-1644M) dan Dinasti Qing (1644-1912) dimana terjadi kebangkitan budaya di Cina, Longmen Grottoes mulai dikenal secara nasional di Cina maupun di dunia internasional.

Sungai Yi


Gua di perbukitan di sisi barat Sungai Yi


Gua di perbukitan di sisi timur Sungai Yi

Fengxian atau Feng Xian Si atau Li Zhi adalah gua pemujaan bagi leluhur, merupakan gua berukir terbesar di komplek Longmen Grottoes. Dibangun tahun 672 - 676 M pada masa Dinasti Tang untuk Putri Wu Zetian, dengan ukuran 39x35 m di bagian dalamnya. Di sinilah terdapat patung Budha dengan ukuran paling besar.

panorama Fengxian, ukiran Budha terbesar


Sang Budha


Sisi kanan Fengxian


Sisi kiri Fengxian


Di depan Sang Budha


Sakyamuni di Gua Binyang


Fengxian dari sisi timur Sungai Yi



Senin, 09 Januari 2012

White Horse...

Berlokasi 12 km di sebelah timur Kota Luoyang, Propinsi Henan, Cina, The White Horse (The Baima Temple) adalah kuil Budha tertua di Cina. Walaupun bukan kuil terluas ataupun terindah di Cina, White Horse merupakan kuil yang sangat penting bagi sejarah penyebaran Budha di Cina. 

Sejarah kuil ini dimulai pada masa pemerintahan Kaisar Mingdi dari Dinasti Han (25-220 M). Pada Tahun 68 M Kaisar Mingdi mengutus Cai Yin, Qin Jing, beserta beberapa pengikut untuk pergi ke Tianzhu (sekarang India) untuk mempelajari Budha. Ketika When Cai, Qin, dan rombongannya tiba di daerah yang sekarang disebut Afghanistan, mereka bertemu dengan Kasyapamatanga dan Dharmaranya, dua pendeta dari India yang mengajarkan Ajaran Budha di sana. Pada tahun itu juga mereka kembali ke Luoyang membawa kitab Budha yang tertulis dalam Bahasa Sansekerta dan potret Sakyamuni (Budha) yang diangkut dengan kuda putih beserta kedua pendeta India tersebut. Kaisar menginapkan pendeta India itu di the Honglu Temple, untuk selanjutnya kuil tersebut dibangun untuk kedua pendeta itu dan diberi nama Baima (White Horse) Temple untuk mengingat dan menghormati kuda putih pembawa Kitab Budha dan potret Sakyamuni.

Kuil Baima (White Horse Temple) yang ada sekarang sudah mengalami beberapa kali perubahan, yang terbesar adalah pada saat Dinasti Ming (1368-1644), area kuil menjadi 40,000 meter persegi dengan pintu masuk yang beratap dengan dilengkapi 3 pintu. Di sepanjang tengah-tengah area adalah halaman berturut-turut The Hall of the Heavenly King, Mahavira Hall, Receiving and Directing to Paradise Hall, Vairocana Pavilion, dan Hall of the Giant Buddha.

Di sisi timur halaman dan paviliun adalah Guest Hall, Hall of Prayer, Hall of Abstinence, dan tempat tinggal para pendeta. Di sisi barat adalah Hall of the Founder of Buddhism, Hall of Meditation, dan Preaching Hall. Kompleks ini secara keseluruhan sangat anggun dan proporsional dengan menunjukkan keagungan arsitektur Cina yang membedakan antara struktur yang penting dengan yang kurang penting.


White Horse Temple


White Horse

Di kuil inilah dibuat Chinese Sutra of Forty-two Sections versi pertama. Kuil ini menjadi kuil yang sangat penting bagi perkembangan Budha di Cina yang menyebar ke Korea, Jepang dan Vietnam. Ajaran Budha di Cina juga berpengaruh penting terhadap pengetahuan, etika dan moral Bangsa Cina.

Pada tahun 1992 dibangun Hall of the Thai Buddha di sebelah barat kuil yang lama atas prakarsa dan partisipasi penganut Budha dari Thailand dan Cina sendiri. Pada tahun 2008 kuil dikembangkan dengan bangunan stupa dengan style India dengan kerjasama antara pe,erintah Cina dan India.


Offering Incense


Persiapan doa


Penganut Budha berdoa


Hall of Heavenly Kings

Inside Hall of Heavenly Kings

With Buddhis Monk